Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Toraja
meminta pemerintah segera merampungkan pembangunan bandar udara baru di
Buntuni, Kecamatan Mengkendek agar jumlah wisatawan ke Toraja bisa
bertambah.
Sambil menunggu perampungan bandara baru, pemerintah juga diminta
mengoperasikan kembali Bandara Pongtiku untuk penerbangan komersiil yang
sejak 1998 berhenti.
“Jadi, jika ada turis yang mengalami situasi emergency bisa segera dievakuasi,” kata SDkertaris Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Toraja, Saul Angi, Jumat, 28 Desember 2012.
Menurut Saul, belakangan ini promosi wisata mengenai Toraja sangat sering dilakukan. Namun, banyak wisatawan yang enggan datang karena harus menggunakan jalur darat yang membutuhkan waktu sekitar 8 jam. “Jangan sampai promosi Toraja terbuang percuma,” katanya.
Di Toraja Utara dan Tana Toraja terdapat 36 hotel. Tediri atas hotel bintang 3 dan 4 sebanyak 6 hotel dengan jumlah kamar 514. Hotel bintang 1 dan 2 sebanyak 8 hotel dengan jumlah kamar 225. Hotel Melati sebanyak 22 dengan jumlah kamar 220. “Jumlah keseluruhan 1.009 kamar. Namun, 79 kamar rusak,” kata Saul.
Okupansi hotel di Toraja masih sangat rendah, karena wisatawan akan berkunjung ke Toraja hanya pada Juni sampai Oktober. “Tingkat hunian per tahun masih di bawah 20 persen,” kata Saul.
Sebagai daerah yang masuk dalam 16 tujuan pariwisata prioritas yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, penerbangan komersiil ke Toraja harusnya sudah ada. “Dengan waktu 45 menit, orang dari Makassar pun mau ke Toraja,” kata Saul.
Selain wisata budaya, pemerintah juga harus memetakan potensi wisata lain seperti trekking, perkebunan, peternakan, dan arung jeram sehingga ada pilihan lain.
Sumber: Koran Tempo
Sambil menunggu perampungan bandara baru, pemerintah juga diminta
mengoperasikan kembali Bandara Pongtiku untuk penerbangan komersiil yang
sejak 1998 berhenti.“Jadi, jika ada turis yang mengalami situasi emergency bisa segera dievakuasi,” kata SDkertaris Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Toraja, Saul Angi, Jumat, 28 Desember 2012.
Menurut Saul, belakangan ini promosi wisata mengenai Toraja sangat sering dilakukan. Namun, banyak wisatawan yang enggan datang karena harus menggunakan jalur darat yang membutuhkan waktu sekitar 8 jam. “Jangan sampai promosi Toraja terbuang percuma,” katanya.
Di Toraja Utara dan Tana Toraja terdapat 36 hotel. Tediri atas hotel bintang 3 dan 4 sebanyak 6 hotel dengan jumlah kamar 514. Hotel bintang 1 dan 2 sebanyak 8 hotel dengan jumlah kamar 225. Hotel Melati sebanyak 22 dengan jumlah kamar 220. “Jumlah keseluruhan 1.009 kamar. Namun, 79 kamar rusak,” kata Saul.
Okupansi hotel di Toraja masih sangat rendah, karena wisatawan akan berkunjung ke Toraja hanya pada Juni sampai Oktober. “Tingkat hunian per tahun masih di bawah 20 persen,” kata Saul.
Sebagai daerah yang masuk dalam 16 tujuan pariwisata prioritas yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, penerbangan komersiil ke Toraja harusnya sudah ada. “Dengan waktu 45 menit, orang dari Makassar pun mau ke Toraja,” kata Saul.
Selain wisata budaya, pemerintah juga harus memetakan potensi wisata lain seperti trekking, perkebunan, peternakan, dan arung jeram sehingga ada pilihan lain.
Sumber: Koran Tempo
Percepatan Pembangunan Bandara di Tana Toraja
Reviewed by Muel's Blog
on
15.54
Rating:
Reviewed by Muel's Blog
on
15.54
Rating:
Tidak ada komentar: